Refreshing....... wuiiihhhh kata ini seperti jauh dari kenyataan, bahkan dari bayangan sekali pun pada saat bulan-bulan terakhir tahun 2011. Dikejar-kejar segala bentuk pekerjaan dan laporan yang harus diselesaikan dan dikumpulkan....persis kayak penjahat yang dikejar polisi. Ngumpet (dari pandangan bos), nyuekin telpon dan sms (dari penagih 'utang'), berkelit dan nge-les (dari pertanyaan para 'penagih') adalah makanan sehari-hari selama hampir 2 bulan terakhir. Dan dengan segala perjuangan, dari yang tidur cuma 3 jam semalam, ada juga yang ga tidur semalaman...bahkan sampe nginep-nginep di kantor (ini pengalaman teman...saya mah nggak..hehee)...........akhirnya selesai juga pekerjaan dan laporan kegiatan di akhir tahun...fiuuuhhh.Hidup itu perlu seimbang.....ada susah ada senang, ada berat ada ringan, ada bersungut-sungut ada ketawa-ketiwi. Dan itu lah alasan kenapa saya dan teman-teman di kantor berencana untuk refreshing setelah beberapa waktu lalu dihantam urusan pekerjaan bertubi-tubi (dihantam???? kayanya bahasanya terlalu lebay ya...).
Dari beberapa pilihan dan rembukan akhirnya kita memutuskan untuk mencoba arung jeram. Alasannya: 1. Saya belum pernah arung jeram, 2. Saya pikir seru banget diobok-obok arus sungai yang deras di atas perahu, 3. Saya suka tantangan...dan arung jeram adalah permainan yang cukup menantang, 4. Saya malas kalau pergi refreshing terlalu jauh, 5. Di bulan Januari saya belum banyak pekerjaan, jadi okelah kalo capcus di bulan ini. 6. Gak perlu gape renang, yang penting bisa gaya dada...kalo terjadi sesuatu misalkan kelelep tinggal melambaikan tangan sambil dada(h)-dada(h).....tuink tuink. Laaaaah....kalo ditelaah ternyata alasan pergi arung jeram karena saya ya....karena saya yang mau...heheee. Emang sih rada memaksakan kehendak dan ambisi.....tapi teman yang lain juga oke aja tuh ;)
Yup...dan akhirnya jadilah saya dan teman-teman total 11 orang capcus ke lokasi dengan menyewa 2 mobil SUV. Lokasi yang dipilih adalah Sungai Cicatih di kawasan Sukabumi Selatan dengan operatornya bernama 'Riam Jeram'. Kami ambil paket dengan fasilitas menginap 1 malam, 3x makan, transportasi penginapan-starting point, dan lintasan sungai sejauh 12 km (2,5 jam).
Setelah 3 jam duduk manis sebagai penumpang, sampe juga di lokasi, ini lumayan cepat loh.... Kita berangkat dari kantor jam 15.30 dan sampe di 'meeting point' jam 19.30 (setelah sempat berhenti istirahat beberapa kali).
Meeting point adalah tempat bertemunya customer dengan petugas operator dari Riam Jeram. Dan ternyataaaaaa.....lokasi itu adalah lokasi terakhir dimana kita masih bisa menggunakan kendaraan yang kita bawa. Dari titik itu masih ada sekitar 5 km lagi ke tempat penginapan dengan kondisi 4 km jalan yang berbatu, menurun dan berkelok curam. Mas Arif, sang guide, menjamin jalanannya hancur parah dan kalo kita memaksakan menggunakan mobil pribadi ke lokasi penginapan maka mobil pun dijamin akan segera masuk bengkel setelah pulang kembali ke Jakarta.....sadis tenan gambarannya...
Di sini kami sempat membeli sendal gunung untuk beraksi di arung jeram. Dan tentu saja buat saya.....beli sendal gunung ini supaya ada alasan untuk pergi lagi menjelajah next time, coz kan sayang kalo beli cuma dipake sekali-kalinya...hehee.Ga papa lah dibela-belain belanja dulu, dari pada nanti pake selop trus pas rafting selopnya hanyut dibawa arus sungai, bisa-bisa pulang nyeker sampe Jakarta....Akhirnya mobil diparkir di pinggir jalan raya di area meeting point. Mas Arif menjamin mobil kami aman karena ada yang jaga. Ya sud....kami akhirnya menyerahkan kepercayaan pada petugas jaga dan menyerahkan kepasrahan kepada Allah SWT....ya eyalaaah...gimana nggak....mobil sewaan boo, kalo sampe kenapa-kenapa repot juga kaaaann... Dan untuk menuju lokasi penginapan kami diangkut dengan menggunakan 1 buah angkot sewaan. Jadilah di dalam angkot kami seperti ikan pepes yang dibungkus dan diikat daun pisang dan siap untuk di kukus dalam panci. Duduk himpitan plus barang bawaan yang lumayan makan tempat.
Dan benar saja....setelah melalui 1 km jalan raya dari meeting point, angkot pun berbelok ke kiri masuk ke jalanan yang jauh lebih sempit. Guncangan demi guncangan, tumbukan demi tumbukan...halah...dialami ikan pepes di dalam angkot. Berhubung hari sudah malam dan tidak ada penerangan di sepanjang jalan, kami tidak tahu lokasi apa yang kami lalui. Menurut supir angkot sih...di sepanjang jalan adalah perkampungan penduduk. Memang ada listrik, tapi lampu yang mereka gunakan remang-remang dan tidak selalu di sepanjang jalan adalah rumah penduduk. Jadi yaaaa...kami pasrah aja mau dibawa kemana pun...heheee... Nggak juga sih, di sepanjang jalan sambil terguncang-guncang dan duduk yang sebentar-sebentar melorot niban kawan yang duduk paling dekat dengan supir dan pintu angkot (efek dari jalanan yang menurun curam), kami ngobrol dan haha hihiiii sambil membayangkan apa yang akan kami hadapi di depan.
Dan akhirnyaaaaa......setelah 1/2 jam terguncang-guncang sampe juga di area penginapan yang...hmmmm....sebuah nuansa baru yang belum pernah saya alami sebelumnya. Penginapannya berbentuk seperti lumbung, dengan lantai bawah untuk tempat makan dan ngariung, dan lantai atas untuk tempat istirahat dengan 15 buah tempat tidur berjejer berhadapan. Itu artinyaaaaa.......bobo bareng di satu ruangan, padahal rombongan kami cewek cowok hampir seimbang. Walaahhh....terpaksa jilbab ini ga bisa beringsut dari kepala sampe selesai acara.... Setelah membersihkan diri dan membuat planning untuk esok hari, masing-masing mulai berlomba-lomba memperagakan gaya harimau mengaum...alias menguap....dan suasana yang tadinya riuh dalam sekejap menjadi sunyi. Hanya deburan suara jeram sungai di samping tempat kami menginap terdengar memecah keheningan malam.....
Esok harinya....setelah bersiap-siap dengan atribut pakaian (untuk kepentingan nggaya kalo di foto) dan sarapan....kami dijemput dengan mobil menuju lokasi starting point. Daannn....gubrakkk...ternyata mobil yang digunakan adalah mobil bak terbuka. Walaahhh...bakalan jadi pengalaman seru nih.... Kami berebutan naik ke atas bak mencari posisi duduk yang paling asik..... Asik untuk difoto maksudnya, karena kegiatan kami memang ga lepas dari kegiatan foto-foto :)Mobil pun berangkat menuju starting point dengan rute terlebih dahulu kembali melalui area meeting point tempat kami tiba tadi malam. Leganya bukan kepalang melewati area meeting point dan melihat 2 mobil sewaan masih utuh terparkir di area parir :). Dari situ ternyata masih ada sekitar kira-kira 7 km lagi perjalanan yang harus kami tempuh untuk mencapai area starting point. Sebuah perjalanan yang mengasyikkan karena duduk di mobil bak, diterpa angin, melihat-lihat pemandangan sawah dan gunung, sambil tetap beraksi foto-foto.
Akhirnya sampe juga di area starting point. Turun dari mobil kami langsung menuju tempat perlengkapan arung jeram dan mengenakan baju pelampung dan helm. Setelah mendengarkan beberapa instruksi cara mendayung dan bagaimana harus menyelamatkan diri jika terjadi apa-apa, kami langsung semangat menuju perhu karet yang nampaknya sudah tidak sabar menantikan kehadiran kami......Yup...perjalanan mengarungi sungai dan jeramnya pun dimulai. Karena kami terdiri dari 11 orang maka dibagi dalam 2 perahu. Saya bersama 4 teman lain memilih perahu warna merah. O ya....setiap perahu didampingi 1 orang guide yang pastinya sudah berpengalaman. Selain perahu kami, terdapat pula perahu tim rescue yang jumlahnya 4 orang berjalan mendahului sebagai leader. Ga perlu panik....kalo terjadi apa-apa, misal kita tercebur dan terbawa arus, ga perlu meraih sesuatu untuk tempat pegangan. Cukup mengapung dalam posisi telentang dan menunggu tim rescue menghampiri dan menyelamatkan kita. Hmmmm...membayangkan diselamatkan oleh tim rescue yang pastinya cowok semua pastinya bakal jadi pengalaman yang romantis...halaaahhhh...hush hush..ngawur aaah...
Lintasan yang akan kami lalui sepanjang 12 km. Kondisi saat itu arus berkekuatan sedang dan volume air lumayan tinggi. Ini keuntungan buat kami, karena jika volume air rendah maka banyak dijumpai biawak berseliweran di sungai dan tentunya dapat mengganggu perjalanan mengarungi sungai. Jeram yang akan dilalui sebanyak 20 jeram mulai dari grade 1 sampe grade 4. Artinya dari yang tidak terlalu berbahaya sampai yang paling berbahaya dimana ada resiko perahu terbalik. Masing-masing jeram pun memiliki nama yang memiliki kisah dan riwayat sendiri. Ada jeram cinta, jeram nge** (ini ngawur bener yang ngasih nama), ada jeram romantis, dan nama lainnya yang saya ga hapal satu per satu.
Awal perjalanan kami diuji dengan jeram grade 1. Berhubung pengalaman pertama, masih ketuker-tuker antara instruksi dayung maju dan dayung mundur. Tapi so far.....so good laah... Kuncinya kalo mau selamat ya ikuti instruksi guide aja..... Pada saat melewati jeram ini, air sungai dengan santainya menyiprat dan mulai membasahi bagian bawah pakaian.... Saya tidak terlalu sempat menikmati pemandangan kiri-kanan sungai di sepanjang lintasan, karena lebih berkonsentrasi untuk mendayung dan menaklukkan setiap jeram yang dilalui. Jarak antar jeram pun tidak terlalu jauh sehingga baru sebentar bernafas lega sudah harus deg-degan menghadapi jeram berikutnya.
Benar-benar tes nyali.... Biasanya saya uji nyali di jalanan, naahh....sekarang kesampean juga uji nyali di sungai. Terlebih lagi ketika harus melewati jeram grade 4, dimana disitu ada instruksi 'boom' dan kita harus jongkok dalam perahu (ga lagi nangkring duduk di pinggiran perahu).....dan diam saja mengikuti arus membawa perahu sampe guide memberikan instruksi aman. Benar-benar seru dan asik, apalagi pada saat melewati jeram ini, arus sungai yang liar dan menggulung-gulung seperti putaran menghantam perahu termasuk penumpang di dalam sehingga kami pun basah kuyup dan rata dari luar sampe ke dalam :)Di perjalanan sang guide yang baik hati, ramah, tidak sombong, dan kasep ini menawarkan paket arung jeram dengan lintasan 47 km dan finish di Pelabuhan Ratu. Dengan lintasan yang panjang dan waktu selama 2 hari 1 malam tentunya kita harus beristirahat dan menginap di tempat yang memang sudah disediakan. Hmmmm...sebuah pilihan paket yang patut diagendakan dalam kegiatan petualangan berikutnya...
Langit pagi itu benar-benar sangat bersahabat, tidak panas bahkan cenderung mendung, jadi lumayan laaah....kulit wajah terselamatkan dari kegosongan :).
Maklumlah....sebagai wanita tulen, saya (dan pasti teman saya juga) bakalan kerepotan mengembalikan warna kulit terutama kulit wajah kalo sampe gosong karena terbakar sinar UV. Dan kondisi itu juga memberi kenyamanan untuk kita berpose jika ada mas-mas tukang foto beraksi di pinggir sungai. Namanya juga banci foto....tetap aja dalam kondisi tegang harus memberikan aksi terbaik supaya bagus ketangkap kamera. Biar hasilnya ga malu-maluin kalo mau dipamerin ke orang-orang...heheee. Lagi pula...kapan lagi bisa bergaya dalam momen seperti ini kaann....
Gak terasa.....setelah 2 jam kami mengarungi sungi dan jeramnya, sampailah kami di titik finish yang lokasinya memang tidak jauh dari tempat kami menginap. Dan saking belum puasnya kami teriak-teriak....we want more....we want more..... Mungkin si guide-nya dalam hati ngomong....if you want more, please pay more... heheee. O ya...untuk teman-teman yang tertarik menggunakan operator ini bisa googling dengan memasukkan kata kunci Riam Jeram atau arung jeram sungai cicatih.Dengan berat hati dan berat jalannya...karena baju kuyup dari ujung atas sampe ujung bawah...dari luar sampe dalam....kami pun menyudahi petualangan arung jeram kali ini dan kembali ke penginapan...
Suatu pertarungan yang mengasikkan karena kita melaluinya dengan keceriaan dan keberanian. Mungkin seperti itulah hidup...dimana selalu ada ujian...dari yang ringan hingga yang berat. Butuh keteguhan dan keberanian dalam menghadapi segala bentuk ujian, dan senyum yang ikhlas yang akan selalu menguatkan setiap rentang perjalanan kita. Biarkan saja hidup mengalir seperti apa adanya, seperti arus sungai yang mengalir, tinggal kita yang harus selalu bersiap diri dalam menghadapi segala tantangan dan ujian.
Life is an adventure (asiiik...)....hidup adalah sebuah petualangan dan saya menyukai petualangan (ga penting...)....tapi saya bukan petualang cinta (halaaahh...)...karena bagi saya, berani bertualang dan menyelesaikan suatu petualangan membuat kita menjadi lebih dewasa dan berani bersikap...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar